Manusia modern adalah mereka yang paling memberi jarak dengan alam. Seni rupa dan budayanya pun menunjukkan demikian. Mereka merasa hanya melalui cipta yang artifisial, bentuk formalis yang kultural itu dapat dikonstruksikan. Sementara alam yang natural dilihatnya hanya menunjukkan konsekuensi insidental: yang tak-bentuk (formless) - tak cukup kualifikasinya untuk disandingkan dengan yang terbentuk (formalis). Sekian lama potensi dari otonomi tak-bentuk ini ditampik, untuk belakangan dapat kembali dipertimbangkan dalam semangat kemutakhiran yang lebih reflektif terhadap kemanusiaan, termasuk pada beragam ukuran yang dirumuskan, yang salah satunya tentang keterhubungan manusia terhadap semesta dan kenyataan. Beberapa seniman, mulai melihat nilai-guna dari tak bentuk dan meleburnya dalam penciptaan yang berkesejajaran.
Formless: On Human Artifice and Natural Order: Semarang Gallery, Central Java
Past exhibition
Manusia modern adalah mereka yang paling memberi jarak dengan alam. Seni rupa dan budayanya pun menunjukkan demikian. Mereka merasa hanya melalui cipta yang artifisial, bentuk formalis yang kultural itu dapat dikonstruksikan. Sementara alam yang natural dilihatnya hanya menunjukkan konsekuensi insidental: yang tak-bentuk (formless) - tak cukup kualifikasinya untuk disandingkan dengan yang terbentuk (formalis). Sekian lama potensi dari otonomi tak-bentuk ini ditampik, untuk belakangan dapat kembali dipertimbangkan dalam semangat kemutakhiran yang lebih reflektif terhadap kemanusiaan, termasuk pada beragam ukuran yang dirumuskan, yang salah satunya tentang keterhubungan manusia terhadap semesta dan kenyataan. Beberapa seniman, mulai melihat nilai-guna dari tak bentuk dan meleburnya dalam penciptaan yang berkesejajaran.